Buku Sutra Patanjali

Sutra Patanjali Rp. 240.000

Penulis : Komang Putra
ISBN : 978-623-92502-4-9
Tahun : 2021
Konten : 500 pages, A5
Jilid : Hard Cover
Kertas : Book Paper (Krem)

ORDER


Sutra Yoga untuk Realisasi Diri


Yoga Sutra, yang secara luas dianggap sebagai teks otoritatif tentang yoga, adalah kumpulan kata-kata mutiara, yang menguraikan delapan cabang yoga. "Benang" ini (sebagai sutra diterjemahkan dari bahasa Sansekerta) kebijaksanaan menawarkan pedoman untuk menjalani kehidupan yang bermakna dan bertujuan.

Dalam Yoga Sutra Patanjali, jalan beruas delapan disebut Ashtanga, yang secara harfiah berarti “delapan anggota badan” (ashta=delapan, anga=tungkai, tubuh). Kedelapan langkah ini pada dasarnya menjadi pedoman bagaimana menjalani hidup yang bermakna dan bertujuan. Mereka berfungsi sebagai resep untuk perilaku moral dan etika dan disiplin diri; mereka mengarahkan perhatian pada kesehatan seseorang; dan mereka membantu kita untuk mengakui aspek spiritual dari sifat kita.

Kata sutra secara harfiah berarti “benang.” Sebuah karangan bunga memiliki benang, tetapi Anda tidak pernah memakai karangan bunga untuk benangnya. Jenis bunga, manik-manik, mutiara, atau berlian apa yang Anda tambahkan tergantung pada keterampilan orang yang menyusunnya. Patanjali hanya menyediakan sutra, karena tanpa benang, tidak ada karangan bunga. Tapi Anda tidak pernah memakai karangan bunga demi benangnya. Jadi jangan melihat utas dan sampai pada kesimpulan. Sutra tidak dimaksudkan untuk dibaca dan dipahami secara logis. Jika Anda mendekatinya secara logis, mencoba memahami hal-hal secara intelektual, itu akan menjadi tidak masuk akal.  

Untuk seseorang yang berada dalam kondisi pengalaman tertentu, utas ini sangat berarti; dia akan menggunakannya untuk menyiapkan karangan bunga. Yoga Sutra Patanjali tidak untuk dibaca seperti buku. Ambil satu sutra dan wujudkan dalam hidup Anda. Jika satu sutra menjadi kenyataan hidup bagi Anda, Anda tidak perlu membaca sutra lainnya.

Dengan menggali apa yang kita ketahui tentang sejarah Yoga Sutra, kita dapat belajar banyak tentang bagaimana yoga diperkenalkan ke dunia ini. Yoga Sutra adalah teks praktis untuk memandu perjalanan spiritual anda mengingat siapa diri anda sebenarnya.

Arti sebenarnya dari Yoga adalah penyatuan tubuh, pikiran dan jiwa. Menurut yoga, kita menderita karena ilusi pemisahan antara kesadaran individu kita dari Kesadaran Universal atau Brahman.  Yoga Sutra dari Patanjali adalah jalan praktis untuk memandu perjalanan rohani.

Yoga Patanjali disebut dalam beberapa teks kuno sebagai Samkhya dengan Ishvara. Seperti banyak istilah Sansekerta dalam Yoga Sutra, kata Ishvara dapat ditafsirkan dalam beberapa cara. Itu bisa berarti Tuhan atau bisa berarti Guru Sejati. Dalam sistem Yoga, pengabdian kepada Ishvara adalah salah satu prasyarat untuk pembebasan, sedangkan di Samkhya tidak.

Baik Yoga Patanjali maupun Samkhya sebenarnya mengusulkan pemisahan mutlak antara Jiwa (Purusha) dan Materi (Prakreti) sebagai keadaan yang akan memberikan kebebasan dari penderitaan. Persepsi yang bertahan lama bahwa penyatuan adalah keadaan tertinggi yoga diperkenalkan jauh setelahnya melalui komentar-komentar yang berpengaruh pada Sutra Yoga.

Saat membaca karya Patañjali, perlu diingat bahwa setiap sutra adalah pernyataan kental dan bernas yang mengandung banyak makna, karena setiap kata bahasa Sanskerta dapat didefinisikan dalam berbagai cara. Mengetahui hal ini memungkinkan kita untuk sepenuhnya memahami kedalaman pemahaman yang ditawarkan Patanjali.

Penting juga untuk merenungkan setiap kata dalam konteks sutra di mana ia muncul, serta sutra yang datang sebelum dan sesudahnya. Setiap kata dapat disamakan dengan mutiara di atas untaian (sūtrā). Hanya dengan memahami seluruh alur atau teks, seseorang benar-benar dapat memahami kata atau Sūtrā tertentu yang muncul dalam presentasi Patañjali.

Risalah Patañjali terdiri dari 196 pernyataan dikelompokan dalam satu atau lebih Sūtrā. Setiap pengelompokan (bab) mendefinisikan topik tertentu, atau potongan teka-teki kebangkitan.Patanjala Yoga Sutra terdiri dari Sutra yang singkat yang seolah-olah membuat karangan bunga mutiara pada seutas tali. Metode unik yang umum pada tradisi lisan Yoga ini membantu kita memahami seluk-beluk Yoga, ilmu pengalaman batin terbesar. Sutra selalu dibuat pendek karena dimaksudkan untuk dipelajari, dihafal, untuk dapat melantunkan dengan penuh hormat serta untuk memfasilitasi pengembangan rasa yang mendalam dari perenungan batin yang tenang.

Yoga Sutra adalah alat yang efisien untuk membantu Sadhaka yang tulus mengingat dan memahami seluk-beluk seni dan ilmu Yoga yang hebat dan tidak dimaksudkan menjadi instruksi manual belaka.
Tiap bagian sutra (Pada) dapat dikatakan sebagai divisi utama yang bijaksana dari Yoga Sutra, tetapi kita juga harus mempertimbangkan bahwa istilah Pada mengacu pada kaki dan ini dapat menunjukkan pendekatan langkah demi langkah yang dianjurkan oleh Maharishi Patanjali.
Keempat Pada adalah :

  1. Samadhi Pada: Bab ini terdiri dari 51 sutra, membahas tentang eksplorasi berbagai aspek Samadhi dan memberi petunjuk tentang proses kontemplasi introspektif.
  2. Sadhana Pada: Bab ini terdiri dari 55 sutra, menjabarkan jalur Yoga Sadhana dalam bentuk Bahiranga Sadhana melalui lima anggota pertama Yoga Ashtanga.
  3. Vibuthi Pada: Bab ini terdiri dari 56 sutra, membahas Yoga Antaranga dan merinci pencapaian Siddhi atau psikis yang dapat dicapai melalui praktik Samyama pada berbagai aspek Alam Semesta.
  4. Kaiwalya pada: Bab ini terdiri dari 34 sutra, membahas tentang pencapaian tingkat tertinggi Kaivalya (pembebasan) yang terjadi ketika kita akhirnya melampaui Klesha (kesengsaraan) dan Karma (penjarahan aksi-reaksi) untuk akhirnya menjadi Satu dengan Jiwa Tertinggi.

Patanjali telah mengatur semua Sutra secara deduktif dan logis dengan banyak referensi silang ke berbagai konsep penting seperti Klesha, Karma, Antaraya, Siddhi dan Guna.