{hinduloka} $title={Daftar Isi} Loka Samgraha di Era New Normal

Loka Samgraha adalah konsep filosofis tentang perilaku manusia pada alam, lingkungan dan pada Tuhan dalam konteks sosial. 
Loka samgraha adalah filosofi tindakan dalam agama Hindu yang menekankan tindakan tanpa pamrih. Semua tindakan dalam semangat ini ditujukan untuk kebaikan dan kerukunan masyarakat. Berdasarkan teori etika normatif, loka samgraha sebenarnya memiliki esensi konsekuensialis, bukan deontologis.
Secara etimologis, loka samgraha berasal dari kata loka dan samgraha. Loka menunjukkan manusia atau dunia, samgraha artinya melindungi, melestarikan, mengatur.  Meskipun istilah ini ditafsirkan dalam beberapa definisi, secara umum berarti 'kesejahteraan masyarakat'.

Aktualisasi semangat loka samgraha di era new normal dapat diwujudkan dalam berbagai tindakan nyata, antara lain: 1) Membangun Kesehatan Diri, 2) menjaga kesehatan lingkungan, 3) menerapkan protokol kesehatan, 4) melakukan gerakan penyadaran masyarakat , dan 5) membangun hubungan dengan Tuhan secara intens.

Filosofi ini tertuang dalam Bhagavad-gita, yang secara khusus membahas tentang arti kewajiban. Bhagavad-gita merupakan bagian dari Mahabharata, sehingga pemahaman tentang Bhagavad-gita tidak dapat dipisahkan dari alur cerita Mahabharata. Demikian juga pemahaman Loka Samgraha harus dipahami dalam narasi Mahabharata. 
Pemahaman yang tidak lengkap memungkinkan terjadinya salah pengertian terhadap makna yang sebenarnya, Seperti terlihat pada sebagian pembaca yang tidak memiliki titik terang atas dasar etika Sri Kresna dalam memaknai filosofi Loka Samgraha.

Wabah Covid-19 telah mengubah banyak aspek kehidupan. Krisis ini telah memaksa setiap orang untuk beradaptasi dengan tatanan dan perilaku kehidupan yang baru. Pelanggaran norma-norma baru memiliki konsekuensi yang tragis bagi kehidupan manusia. 

Ancamannya sangat serius, penularannya misterius dan masif. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara fleksibilitas psikologis dengan kesehatan mental dan kepuasan hidup. 
Ada enam proses penting dari penelitian, yaitu: 
  1. Penerimaan berdasarkan pengalaman
  2. Defuse atau deliteralisasi kognitif adalah teknik yang digunakan dalam terapi penerimaan dan komitmen untuk membantu orang menghadapi pikiran dan perasaan yang tidak nyaman. Defuse kognitif melibatkan menciptakan ruang antara diri kita sendiri, pikiran dan perasaan kita sehingga mereka tidak memiliki kendali atas kita
  3. Diri sebagai konteks
  4. Kontak dengan masa kini
  5. Nilai-nilai
  6. Tindakan yang diambil untuk mencapai sesuatu. 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fleksibilitas psikologis penting bagi kesehatan mental seseorang dan keduanya merupakan bagian integral dari kepuasan hidup.
Kemampuan beradaptasi dengan situasi, kesadaran, keterbukaan, fokus dan disertai tindakan yang efektif sangat signifikan. 

Wabah Covid-19 perlu disikapi dengan bijak dan hati-hati. Pandemi ini harus disikapi dengan bijak, hati-hati, dan tidak boleh dianggap remeh. Pertanyaan penting berikutnya, apa sikap kita dan apa yang harus kita lakukan?
  1. Pertama, membangun 'kesadaran diri', bahwa kita adalah bagian dari masalah, tetapi kita juga bagian dari solusi.  'Kita adalah bagian dari masalah' artinya kita berpotensi tertular covid-19, dan media penularannya. Ketidaktahuan akan masalah ini, tidak hanya buruk bagi diri sendiri tetapi orang lain. Padahal, 'kita bagian dari solusi', kita bisa menjadi media pencegahan dan solusi masalah ini.
  2. Kedua, tindakan konkrit berdasarkan solusi. Sejalan dengan semangat loka samgraha, kita harus menjadi agen pemecahan masalah, seperti Arjuna yang merupakan agen perubahan dalam menegakkan prinsip atau kebajikan dharma. 

Oleh karena itu, tindakan nyata yang harus dilakukan adalah:

A. Membangun Kesehatan Pribadi

Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara infeksi dan epidemiologi covid-19 dengan daya tahan tubuh dan tingkat kesehatan seseorang. Seperti penelitian oleh Saghazadeh dan Rezaei "Parameter imun-epidemiologis dari novel coronavirus - perspektif" menghasilkan temuan bahwa usia, penyakit penyerta, dan sistem kekebalan rentan terhadap infeksi covid-19. 

Berdasarkan fakta-fakta ini, membangun kesehatan pribadi itu penting dalam hal ini. Dengan kesehatan yang baik, potensi penularan covid-19 lebih kecil atau bahkan tidak tertular. Dengan demikian, kita tidak menjadi media penyebaran virus ini kepada orang lain, dan menjadi pemutus mata rantai penyebaran virus ini.

Sisi positif dari pandemi ini adalah tumbuhnya kesadaran akan pentingnya kesehatan, baik mental maupun fisik. Tindakan positif yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup sehat berdampak positif bagi kesehatan manusia, antara lain pola makan yang sehat dan teratur, istirahat yang cukup, teratur olahraga, mengelola stres, meditasi, dan yoga. Saat ini, kesehatan pribadi merupakan bagian dari kesehatan masyarakat. 

Oleh karena itu, kesadaran untuk membangun kesehatan pribadi menjadi kontribusi individu terhadap kesehatan masyarakat.

B. Menjaga Kesehatan Lingkungan

Manusia dan alam memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Sebagai bagian dari alam, manusia memiliki ketergantungan yang signifikan terhadap alam sekitarnya. Kondisi alam berdampak pada kehidupan manusia, perilaku manusia berimplikasi pada alam. Situasi ini dapat lebih dipahami ketika masalah lingkungan terjadi, seperti bencana alam. Demikian juga akibat perilaku manusia dengan kegiatan illegal logging yang merusak ekosistem alam, kemudian menimbulkan bencana seperti tanah longsor dan banjir.

Kesehatan manusia dipengaruhi oleh kondisi alam di sekitarnya. Studi tentang hubungan keduanya telah diungkapkan secara luas, dan menunjukkan saling pengaruh hubungan timbal balik. Lingkungan yang sehat akan berdampak positif bagi kesehatan manusia, begitu pula sebaliknya.

Pada fase new normal, tindakan nyata sebagai aktualisasi nilai-nilai samgraha lokal dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan, kesehatan dan keseimbangan lingkungan kita. Contoh: 
  • gotong royong, membersihkan lingkungan tempat tinggal. kegiatan ini merupakan salah satu kearifan lokal yang perlu direvitalisasi, 
  • penyemprotan cairan desinfektan di lingkungan perumahan, 
  • lokalisasi tempat pembuangan sampah, 
  • penanaman pohon,
  • normalisasi saluran air dan 
  • pembersihan setiap rumah.
Perilaku hidup bersih melalui tindakan nyata penting untuk mengembalikan kesadaran kolektif terhadap lingkungan. Sebagai bagian dari alam, setiap manusia memiliki tanggung jawab untuk menjaga kesehatan dan keharmonisan alam. Umat ​​Hindu di Indonesia, dalam visinya tentang kerukunan, mengimplementasikan nilai-nilai dalam Weda (Rig-Veda dan Bhagavad-gita) ke dalam konsepsi Tri Hita Karana
Tri Hita Karana menandakan tiga penyebab kemakmuran yang dihasilkan oleh hubungan yang seimbang dan harmonis dalam satu kesatuan utuh antara manusia dan tuhan, manusia dan masyarakat, manusia dan alam
Dengan demikian, tanggung jawab manusia dalam menjaga kesehatan dan keserasian lingkungan alam berdimensi religius, karena menjadi bagian dari dharma (kewajiban) dalam hidupnya. Pengingkaran kewajiban ini adalah adharma, dan berdampak negatif bagi manusia dan alam. Aksi nyata ini merupakan bukti kontribusi dalam upaya pencegahan dan pemutusan penyebaran covid-19, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

C. Melaksanakan Protokol Kesehatan

Tindakan selanjutnya adalah menjalankan protokol kesehatan yang disampaikan oleh pemerintah dan WHO. Disiplin dan peran serta masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan ini tidak hanya penting untuk mencegah infeksi pribadi, tetapi juga untuk mencegah penularan kepada orang lain. 

Di sisi lain, perilaku ini menjadi panutan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat lain yang belum memiliki kesadaran dan kedisiplinan dalam menyikapi situasi new normal pandemi covid-19. 

Penduduk adalah agen perubahan menuju tatanan kehidupan yang benar, seperti yang dilakukan Arjuna. Tindakan nyata kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan di fase new normal, seperti yang dicanangkan pemerintah dan WHO.

Revitalisasi Gerakan Peduli Masyarakat Wabah covid-19 di Indonesia telah merusak berbagai sektor vital, yang mengakibatkan masalah mendasar kehidupan manusia, yaitu: pengangguran, kemiskinan, kelaparan, kesehatan, pendidikan, dan masalah lainnya.

Masalah ini membuat perubahan besar dalam kehidupan masyarakat di Indonesia, terutama dalam aspek ekonomi. Karyawan pabrik dan perusahaan merupakan salah satu contoh masyarakat yang terkena dampak langsung dari wabah covid-19. bisa kita bayangkan betapa sulitnya menghidupi keluarga dan kebutuhan lain seperti kesehatan, pendidikan, listrik, air, yang semuanya membutuhkan biaya, tetapi di sisi lain mereka tidak memiliki sumber penghasilan. Ini adalah tragedi seperti bharata yuda.

Selama krisis ini, semua kebijaksanaan, empati dan nilai-nilai luhur agama sedang ditagih oleh keadaan. kesedihan benar-benar tampak begitu nyata dan dekat dengan kita. Bagi Arjuna, ini adalah panggilan dharma (kewajiban). 

Oleh karena itu, semangat loka samgraha relevan dalam kasus ini. Semangat itu harus diwujudkan melalui 'gerakan peduli masyarakat' bagi mereka yang terkena wabah ini sesuai kemampuan kita. Contoh aksi nyatanya adalah: 1) pemberian bantuan sembako, 2) obat-obatan, 3) pemberian masker dan hand sanitizer, 4) fasilitas perumahan, 5) fasilitas kesehatan, 6) uang tunai untuk pendidikan, 7) menjadi relawan di organisasi kemanusiaan untuk penanganan covid -19, 8) mengedukasi masyarakat tentang protokol kesehatan, 9) mengedukasi tentang meditasi, 10) mengedukasi tentang yoga, hal-hal lain yang berkaitan dengan isu covid-19 di era new normal ini.

e. Bangun Hubungan dengan Tuhan

Pandemi covid-19 menghidupkan kembali pertanyaan eksistensial manusia tentang keberadaannya, tujuan keberadaannya, dan makna hidup. Realitas hidup yang melampaui logika sedang dipamerkan. 

Covid-19 telah membunuh siapa saja tanpa memandang identitasnya. Kekayaan, reputasi, pekerjaan bergengsi, rencana indah yang telah disiapkan, bahkan romantisme tiba-tiba menghilang begitu saja direnggut oleh virus ini. Begitu banyak jiwa yang terguncang oleh wabah korona ini.

Membangun hubungan dengan Tuhan adalah salah satu pilihan yang paling argumentatif. Hal ini dapat dianggap sebagai gejala neurosis, namun di sisi lain, kehadiran Tuhan dalam diri manusia telah memberikan dampak positif yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, terutama untuk merespon wabah di era new normal ini.

Hadirat Tuhan memberikan perasaan tenang, damai, bahagia, sabar, penuh harapan, optimis, tidak mudah putus asa, rendah hati, penyayang, dan sifat-sifat positif lainnya. Situasi ini sangat penting bagi kesehatan mental manusia.

Loka samgraha dalam perspektif karma yoga (filsafat tindakan) merupakan wujud aktualisasi nilai-nilai ketuhanan dalam tindakan. 
Ujung dari semangat Loka samgraha adalah hilangnya keinginan pribadi untuk bertindak. Tindakan yang dilakukan hanya untuk kepentingan dharma atau kewajiban suci yang dimaksudkan untuk memberi manfaat bagi orang lain. 

Esensi dharma (kebajikan) dalam semangat tindakan ini adalah esensi ketuhanan itu sendiri. Loka samgraha adalah hubungan manusia dengan Tuhan melalui tindakan. Aksi nyata dalam semangat loka samgraha yang dilakukan dalam rangka pandemi covid-19 di era new normal ini identik dengan membangun hubungan dengan Tuhan.