{hinduloka} $title={Daftar Isi} Pose Adaptasi dalam Asana Yoga

 Yoga adalah seni dan ilmu yang menghubungkan pikiran, tubuh, dan jiwa melalui latihan postur fisik (asana), bermitra dengan nafas ( pranayama ), dan latihan meditasi. Yoga Adaptif memodifikasi postur ini untuk orang dengan Multiple Sclerosis, Penyakit Parkinson, stroke, dan kondisi neuromuskular lainnya.

Yoga bukanlah filosofi yang cocok untuk semua ukuran. Karena setiap tubuh adalah unik, dan latihan setiap individu berbeda, pada dasarnya semua yoga adalah adaptif sampai batas tertentu. Dengan Yoga Adaptif, pose tradisional disesuaikan dengan tubuh fisik, daripada menyesuaikan dan memaksa tubuh menjadi pose dan bentuk tertentu. Ditambah dengan pernapasan, alat peraga seperti selimut, kursi, tali yoga, dan balok untuk memenuhi kebutuhan unik individu dengan kemampuan berbeda. Pose yoga dapat disesuaikan untuk dipraktikkan di kursi, sambil berdiri, atau di bumi.

Dengan Multiple Sclerosis, sistem kekebalan menyerang Sistem Saraf Pusat, dan komunikasi ke dan dari otak dan tubuh terganggu.

Kerusakan pada serabut saraf dan selubung mielin yang melindungi saraf menyebabkan segudang gejala. Mereka termasuk, tetapi tidak terbatas pada, kelelahan yang signifikan, kelemahan otot, nyeri, mati rasa dan kesemutan, kelenturan, dan tantangan untuk menyeimbangkan, berjalan, penglihatan, kandung kemih, usus, bicara, menelan, mendengar, dan fungsi seksual. Gejala yang sama ini sering bermanifestasi dalam kondisi neuromuskular lainnya.

Bentuk pose apa pun dapat dimodifikasi tergantung pada apa yang ingin dicapai. Ini disebut pose adaptasi. Adaptasi berarti mengubah bentuk pose untuk memaksimalkan fungsinya. Adaptasi pose adalah salah satu alat paling efektif yang dimiliki guru yoga untuk mencapai efek struktural, energik, dan mental-emosional yang sangat spesifik. Pose yang sama dapat digunakan untuk berbagai tujuan, yang membuat latihan lebih tepat dan efektif.

Latihan pranayama (pernafasan), Asana (pose fisik), dan meditasi (kontemplasi)  memiliki dampak tinggi pada tingkat energi. Setiap orang dan siapa saja dapat belajar menggunakan Yoga Lengkap untuk menenangkan sistem saraf dan mengatasi kelelahan, gejala umum bagi mereka yang menderita kondisi neuromuskular. Napas adalah "detektor tepi" alami yang membantu seseorang untuk memahami kemampuan dan tingkat energi mereka saat ini. Tindakan sederhana berfokus pada napas dapat menghilangkan stres, dan meningkatkan fokus, rasa sakit, dan pola tidur.

Apa yang membuat pose menjadi "superpose"? 

Bukan kesulitan atau kerumitan pengaturan bagian tubuh, dan bahkan bukan kekuatan atau kelenturan yang perlu ditunjukkan seseorang untuk melakukannya. Faktanya, kebanyakan superpose cukup sederhana. Apa yang membuat mereka kuat adalah keragaman pose yang luar biasa. Tujuan dari setiap pose yoga adalah untuk memberikan manfaat maksimal bagi tubuh dengan risiko minimum.

Superpose adalah pose yoga yang:

  • Dapat memberikan manfaat untuk banyak bagian tubuh yang berbeda secara bersamaan (“padat manfaat”)
  • Dapat diakses oleh sebagian besar siswa
  • Dapat dimodifikasi dengan mudah untuk menekankan efek pada area tertentu
  • Dapat disesuaikan dengan mudah untuk mengakomodasi berbagai bentuk tubuh, kemampuan fisik, preferensi siswa, dan sebagainya.

Di bawah ini adalah daftar pose yang dianggap sebagai "superposes" disusun dalam lima kelompok yang terdiri dari empat dan mewakili perkembangan bertahap dari yang paling mendasar menuju yang lebih menantang.

20 Bentuk Gerakan Pose Adaptasi dalam Asana Yoga